My Impression Moment
Friday, May 18, 2012
Siti Eva. N Alumni ‘2007 |
Satu hal yang
sampai sekarang masih teringat dalam pikiranku dan akan ku kenang selamanya. Yaitu
Masa Orientasi Siswa atau MOS. Setiap siswa yang baru masuk sekolah diwajibkan
mengikuti masa orientasi siswa atau
biasa disebut MOS. Selengkapnya >>>
MOS dilaksanakan selama 3 hari sebelum akhirnya calon baru siswa benar-benar diterima menjadi siswa SMANJA. Akupun mengikuti MOS tersebut dengan segala peraturan yang sangat ketat namun sangat menyenangkan. Aku ingat sekali saat itu setiap calon siswa baru diwajibkan menggunakan tas kardus, kaos kaki hitam putih, topi dari bola plastik yang dibelah, papan nama kardus dan khusus perempuan rambut di kuncir empat dengan pita warna-warni. Hari pertama dan kedua sangat melelahkan karena kami harus mengikuti serangkaian kegiatan yang telah disiapkan panitia. Tidak sedikit calon siswa yang melanggar ketentuan dan mereka mendapatkan hadiah langsung yaitu lari pagi keliling lapangan. Akupun tak lepas dari hukuman kakak-kakak panitia yang begitu tegas. Ketika kami disuruh membawa 1 buah permen tapi dengan bon atau nota belanja. Aku tak menghiraukan perintah itu karena aku pikir tidak akan ada toko yang mau mengeluarkan bon hanya untuk 1 buah permen denngan nila RP100,-. Ada- ada saja ya panitia MOS ini. Alhasil aku kena hukuman dari ka Ade (nama lengkapnya lupa) lari keliling lapangan sebanyak 4 kali. Cukup membakar kalori di pagi hari he..he…
MOS dilaksanakan selama 3 hari sebelum akhirnya calon baru siswa benar-benar diterima menjadi siswa SMANJA. Akupun mengikuti MOS tersebut dengan segala peraturan yang sangat ketat namun sangat menyenangkan. Aku ingat sekali saat itu setiap calon siswa baru diwajibkan menggunakan tas kardus, kaos kaki hitam putih, topi dari bola plastik yang dibelah, papan nama kardus dan khusus perempuan rambut di kuncir empat dengan pita warna-warni. Hari pertama dan kedua sangat melelahkan karena kami harus mengikuti serangkaian kegiatan yang telah disiapkan panitia. Tidak sedikit calon siswa yang melanggar ketentuan dan mereka mendapatkan hadiah langsung yaitu lari pagi keliling lapangan. Akupun tak lepas dari hukuman kakak-kakak panitia yang begitu tegas. Ketika kami disuruh membawa 1 buah permen tapi dengan bon atau nota belanja. Aku tak menghiraukan perintah itu karena aku pikir tidak akan ada toko yang mau mengeluarkan bon hanya untuk 1 buah permen denngan nila RP100,-. Ada- ada saja ya panitia MOS ini. Alhasil aku kena hukuman dari ka Ade (nama lengkapnya lupa) lari keliling lapangan sebanyak 4 kali. Cukup membakar kalori di pagi hari he..he…
Tapi hal itu
tidak mengurangi semangatku untuk mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Hari-hari berikutnya aku selalu berusaha untuk mematuhi segala peraturanyang
ada termasuk membawa roti rasa cokelat dan air mineral merk Aqua. Ditengah kegiatan tiba-tiba masuklah seorang
guru bernama Bapak Rudiyanto membawa pengumuman. Isinya adalah “ Perhatian bagi
yang namanya saya panggil harap maju ke depan. 1. Siti Eva Nisrokha dan 2 Sigit
Bayu Utama.. Hatiku bertanya-tanya ada apa lagi? Setelah aku maju ke depan
kelas Pak rudi bertanya dengan nada tegas”Kalian tau apa salah kaliatin”.
Sontak kaget jantungku langsung berdegup kencang serasa kakiku melayang . “Saya
tidak tau pak” jawabku singkat dengan
kepala masih penuh tanda tanya. “ Coba kalian ingat apa salah kalian” Tanya pak
rudi dengan nada mulai emosi tingkat tinggi. Dalam kepalaku hanya ada satu
kesalahan yaitu buang sampah sembarangan, mungkin itu yang jadi masalah. Dengan
sedikit ketakutan akupun menjawab” buang sampah sembarangan”.
Mendengar jawabanku Pak Rudy hanya tersenyum simpul. “ Kamu mau tau salah
apa?”. Aku hanya bisa menganggukan kepala. “ Salah kamu hari ini ulang tahun! Selamat
ulang t ahun ya…”. Sambil menjabat
tanganku. Padahal ulang tahunku masih 1 hari lagi tapi aku sangat
terharu mendengarnya.
Hari berikutnya
kami disuruh membawa pisang satu sisir setengah matang. Tentu saja Itu bukan
arti yang sebenarnya melainkan teka-teka dari panitia yang artinya pisang matang yang dibelah menjadi dua dan
sebuah sisir. Aduh… salah lagi, aku
benar-benar membawa pisang setengah matang satu sisir , kena deh nyanyi
rame-rame di depan kelas.
Ditengah-tengah
kegiatan kami tiba-tiba terdengar sebuah pengumuman dari speker sekolah bahwa
telah hilang sebuah dompet milik seorang panitia berwarna hitam. Dan panitiapun
segera menggeledah semua tas calon
siswa. Aku tidak merasa takut sedikitpun ketika panitia menggeledah tasku. Karena
aku yakin panitia tidak akan menemukan apapun di task u. Tapi aku mulai curiga
ketika melihat tasku penuh dengan sampah kulit pisang dan ternyata panitia
menemukan sebuah dompet hitam didalam tasku. Otomatis panitia menuduhku mencuri
dompet tersebut. Akupun mencoba membela diri dengan berbabagai alasan, tapi
tetap saja panita tidak percaya. Kemudian aku dibawa ke tengah lapangan dan di
interogasi oleh seorang guru kesiswaan. Akupun tak kuasa menahan air mataku
yang sedari tadi sudah ku bendung. Aku
ditanya macam-macam seperti seorang pencuri beneran saja. Ya Allah andai aku
bisa mengulang waktu aku ingin selalu menjaga tasku supaya tak ada seorangpun
yang bisa memasukan apapun ke dalam tas ku. Tapi semua sudah terjadi aku hanya
bisa pasrah saja. Seperti ini dialog terakhirku dengan pak daryo
Pak Daryo : Apa kamu yakin bukan kamu yang
mencuri dompet itu?
Aku :
iya pak saya yakin sekali, saya juga gak tau kenapa dompet itu bisa ada dalam
tas saya
Pak daryo : jadi kamu menuduh panitia yang
sengaja menaruh dompet itu?
Aku :
bukan begitu juga pak, tapi saya juga gak tau
Pak Daryo : Kalau begitu sebaiknya saya
panggil polisi aja ya supaya kamu mau ngaku
Aku :
silahkan pak, saya gak takut karena memang bukan saya yang mengambil ko
( Saat itu pak
daryo mengambil ponsel dari kantongnya dan menelpon polisi tapi akupun tak tau
dia benar-benar telpon atau hana menakut-nakutiku aja). Kemudian kembali
bertanya
Pak daryo : Kamu ada saudara disini?
Aku :
tidak ada pak
Pak Daryo : Kamu lahir hari apa?
Aku :
Hari minggu pak
Pak Daryo : tanggal berapa?
Aku :
20 juli
Pak daryo : sekarang tanggal berapa?
Aku :du-a
pu-luh ju-li ( jawabku terbata)
Pak Daryo : Ya…. kalau begitu kamu ulang
tahun hari ini. Selamat ulang tahun!!!
Saat itu juga
tangisku pecah. Misi panitia sukses, berhasil membuatku menangis. Aku sangat terharu dan bahagia sekali. Serentak panitia membawa air yang berisi daun-daunan
dan kalung permen. Terharu sekali dengan perhatian dari panitia dan para guru
yang sudah bekerjasama dengan baik. Acting Pak Rudi dan Pak daryo Ok banget….
Terima kasih
buat kakak-kakak kelasku dan guru-guruku
This is most impression moment….
2 komentar:
Hahaha...
Inget aku...
Maafin panitia Mu ya...
ra hebat
Post a Comment